Kuliah Umum Prodi S1 PPKn FKIP Universitas Terbuka: Bentuk Edukasi Demokrasi dan Politik Menjelang Pemilu Indonesia 2024

Pada Kamis 30 November 2023, Program Studi S1 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Terbuka dengan bangga menyelenggarakan kuliah umum berjudul “Edukasi Demokrasi di Ruang Kelas: Membentuk Generasi Pemilih 2024 yang Berdaya dan Berwawasan Politik.”

Dr. Sidik Puryanto, M.Pd. selaku moderator membuka kuliah umum dengan penuh semangat. Menurutnya pemilih muda memiliki potensi politik yang besar karena angkanya mencapai 52%. Selain itu, mereka juga telah melek politik dan mengakses kanal-kanal politik. Dalam hal ini, pemilih muda menjadi primadona bagi partai politik sehingga harus diperhitungkan dan diakui keberadaannya dalam pesta demokrasi.

Dr. Ary Purwantiningsih, S.Pd., M.H. sebagai Kaprodi S1 PPKn FKIP UT melaporkan bahwa kuliah umum ini merupakan bagian dari mata kuliah Pendidikan Politik. Melihat kontekstualnya mata kuliah ini, maka kuliah umum menjadi hal yang sangat penting untuk diadakan oleh Prodi S1 PPKn FKIP UT. Apa lagi, beberapa tahun terakhir ini kita telah menyaksikan dinamika politik di tingkat nasional maupun internasional. Maka, kita sebagai pendidik perlu memahami demokrasi di tingkat ruang kelas.

Sambutan sekaligus pembukaan pun diberikan oleh Dekan FKIP Universitas Terbuka, Prof. Dr. Ucu Rahayu, M.Sc. Menurut beliau, pendidikan politik berperan penting dalam memberikan pemahaman tentang proses demokrasi. Pemahaman yang baik tentang demokrasi akan menjadi dasar untuk menjadi warga negara yang baik. Ia menggarisbawahi kepentingan pendidikan politik dalam konteks perkembangan demokrasi di Indonesia.

Kuliah umum ini dilangsungkan secara daring melalui kanal Zoom dan YouTube. Mahasiswa Prodi S1 PPKn menjadi peserta utama kuliah ini. Melihat pentingnya tema ini, maka kuliah umum juga dibuka bagi masyarakat secara luas. Para dosen juga sangat antusias mengikuti kuliah umum.

 

 

Prof. Dr. H. Karim Suryadi, M.Si. guru besar Komunikasi Politik Universitas Pendidikan Indonesia menjadi narasumber kuliah umum. Mekanisme pemilihan umum merupakan bentuk representasi kesetaraan, sehingga dalam pemilu muncul nilai 1 orang 1 suara. Dalam Pembangunan politik, pemilihan umum adalah sarana terjadinya ulang-alih kekuasaan sehingga tidak tertumpuk pada 1 orang. Seorang pemilih yang berdaya ialah ketika mereka mampu mengecek pengalaman keterlibatan dalam mengurus kepentingan publik dari calon yang akan dipilihnya. Memilih calon presiden dan wakil presiden bukan hanya menegakkan lambang partai politik di istana, namun kita memberikan kesempatan pada orang yang terpilih untuk menggerakkan pemerintahan untuk mewujudkan keadilan.

Pemilih muda penting bukan sekedar karena angka, namun lebih terkait pada masa depan sistem politik. Warga muda yang tidak memiliki hak pilih akan menjadi pemilih lanjut usia yang tidak terlibat di masa depan. Sehingga, pemilih pemula menjadi indikator sekaligus alat uji apakah mereka akan memanfaatkan hak pilihnya secara jangka panjang.

Pendidikan politik di dalam kelas merupakan bentuk sosialisasi politik. Para siswa harus diajak untuk memahami dan mengenal kandidat politik. Mereka juga harus menjadi pemilih yang berdaya dan waspada, yang memiliki kemampuan memahami informasi dengan baik dan tidak terombang-ambing dalam arus informasi yang sangat deras.

Peserta kuliah umum tampak sangat antusias menyaksikan pemaparan dari narasumber. Pertanyaan dan tanggapan disampaikan dengan dua cara, yaitu melalui chat dan secara langsung kepada narasumber. Bapak Pudjo dari Universitas Negeri Jember, salah satu peserta menyampaikan tanggapannya atas kuliah ini. Menurutnya materi ini sangat menarik karena tidak hanya menyampaikan tentang komunikasi politik, namun juga ilmu politik.

Melalui kuliah umum ini diharapkan mahasiswa akan dapat menginternalisasi nilai-nilai demokrasi sejak dini dan menjadi generasi pemilih yang cerdas dan berwawasan politik. Kuliah umum ini juga diharapkan dapat memberikan wawasan mendalam kepada mahasiswa dalam memahami peran penting pendidikan politik dalam membentuk masyarakat yang demokratis dan penuh tanggung jawab.

Kontributor: Siti Utami Dewi Ningrum, S.S., M.A. (Dosen Prodi S1 PPKn FKIP Universitas Terbuka)