Sistem Pembelajaran

UT sebagai perguruan tinggi yang menerapkan pembelajaran jarak jauh, menggunakan sistem belajar mandiri terbimbing bagi seluruh mahasiswanya. Istilah jarak jauh berarti pembelajaran tidak dilakukan secara tatap muka, melainkan menggunakan media, baik media cetak (modul) maupun non-cetak (audio/video, komputer/internet, siaran radio, dan televisi). Adapun sistem belajar mandiri terbimbing merupakan pendekatan inovatif dalam pendidikan yang ditawarkan oleh Universitas Terbuka. Dalam sistem ini, mahasiswa akan memiliki akses ke berbagai sumber daya pendidikan, termasuk materi pembelajaran online, buku teks digital, video pembelajaran, dan lainnya. Mahasiswa memiliki fleksibilitas untuk belajar sesuai dengan ritme dan gaya belajar mereka sendiri, sambil tetap memperoleh bimbingan yang terarah dari tutor atau dosen. Tutor atau dosen akan memberikan panduan, memberikan penjelasan tambahan, dan menjawab pertanyaan yang mungkin timbul selama proses belajar. Interaksi ini dapat berlangsung melalui berbagai saluran, termasuk layanan bantuan belajar yang disediakan oleh UT, pertemuan daring, atau komunikasi langsung melalui pesan. Hal ini menciptakan pengalaman belajar yang lebih personal dan nyaman, memungkinkan mahasiswa untuk meraih pencapaian akademik dengan lebih efektif dan efisien. Selain itu, sistem ini juga menawarkan beragam alat asesmen untuk mengukur pemahaman dan kemajuan mahasiswa, seperti Tugas Mata Kuliah, Ujian Online, Take Home Exam, dan sebagainya.

UT seperti halnya perguruan tinggi yang lain, juga menerapkan sistem kredit semester (SKS) untuk menetapkan beban studi mahasiswa. Dalam sistem ini, beban studi yang harus diselesaikan dalam satu program studi diukur dengan satuan kredit semester (sks). Setiap mata kuliah diberi bobot 1-6 sks. Satu semester adalah satuan waktu kegiatan belajar selama 16 minggu. Di UT, satu sks disetarakan dengan tiga modul bahan ajar cetak. Satu modul terdiri atas 40-50 halaman, sehingga bahan ajar dengan bobot 3 sks berkisar antara 360-450 halaman, bergantung pada jenis mata kuliahnya. Dengan sistem belajar seperti ini mahasiswa UT diharapkan mengalokasikan waktu belajar sesuai dengan beban sks yang diambil atau mengambil beban sks setiap semester sesuai dengan waktu belajar yang dapat dialokasikan, serta mempertimbangkan kemampuan akademik masing-masing. Idealnya, alokasi waktu yang harus disediakan oleh mahasiswa UT apabila mengambil satu sks adalah 32 jam per semester sehingga setidaknya harus belajar secara mandiri selama dua jam per minggu per sks. Perhitungan ini didasarkan pada alokasi waktu yang digunakan dalam perguruan tinggi tatap muka.