Public Speaking dalam Seminar Akademik Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

TANGERANG SELATAN– Seminar Akademik yang diadakan oleh Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Terbuka (FKIP UT) pada Sabtu (25/11/23), sukses memenuhi rasa ingin tahu ratusan peserta yang hadir.

Adapun tema yang diangkat pada Seminar Akademik Prodi PBIN adalah “Jelajahi Pikiran, Gali Kemampuan, Komunikasikan Gagasan”. Seminar yang dilaksanakan secara daring (dalam jaringan) ini dihadiri sekitar 347 peserta melalui zoom conference dan 526 penonton melalui Live Youtube Universitas Terbuka TV.

“Seminar akademik Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (Prodi PBIN) merupakan salah satu kegiatan seminar rutin PBIN. Seminar akademik yang bertujuan untuk meningkatkan suasana akademik bagi mahasiswa dan dosen di Prodi PBIN. Seminar akademik ini menghadirkan pembicara utama yang memaparkan materi keilmuan di bidang Bahasa dan Sastra Indonesia. Selain mengundang pembicara utama, seminar ini juga memberikan kesempatan bagi mahasiswa sebagai pemakalah dengan topik yang berhubungan dengan bahasa, sastra, dan pengajarannya dalam sesi paralel”, papar Kaprodi PBIN, Nunung Supratmi, M.Pd., saat memberikan laporan pelaksanaan seminar akademik, FKIP UT, Pondok Cabe, Sabtu (25/11).

 

 

Acara Seminar Akademik Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ini dibuka oleh Dekan FKIP UT, Prof. Dr. Ucu Rahayu, M.Sc. Dalam sambutannya Prof. Ucu Rahayu menyatakan bahwa keterampilan berbicara di depan umum bukan hanya sekadar keterampilan, melainkan suatu aset berharga di era saat ini, tanpa memandang profesi atau bidang keahlian masing-masing individu. Beliau menekankan pentingnya memiliki kemampuan berbicara yang penuh dengan rasa percaya diri dan efektif di hadapan publik, mengingat manfaat tak terbantahkan yang dapat diperoleh dari keahlian tersebut. Sebagaimana disampaikan Prof. Ucu Rahayu, setiap orang memang memiliki kemampuan berbicara, namun hanya segelintir yang mampu mengolah kata-kata menjadi retorika yang indah dan mampu menarik perhatian pendengar. “Mari kita manfaatkan kesempatan berharga ini dan semoga menginspirasi dalam pengembangan kemampuan berbicara kita semua“, imbaunya kepada seluruh peserta seminar akademik.

Pembicara utama dalam seminar ini adalah Dr. Geofakta Razali, S.I.Kom., M.I.Kom., seorang Associate Professor yang mengkhususkan diri dalam Pengembangan Diri di bidang Psikologi Komunikasi dan Pemasaran, serta seorang Hypnotherapist. Pada kesempatan ini beliau menekankan bahwa penyatuan berbagai pandangan atau pola pikir yang berbeda. memungkinkan untuk dilakukan apabila seseorang mampu berbahasa dengan baik.

“Orang-orang sukses adalah mereka yang senantiasa berbagi. Saat mereka berupaya menyampaikan gagasan terkait suatu hal, baik diterima maupun ditolak, hal tersebut menjadi bagian dari perjalanan hidup mereka menuju kesuksesan,” pesannya.

Ia juga mengemukakan bahwa seni menyampaikan pesan meliputi 6 hal utama, yaitu diksi, voice, body language, data, metafora dan anekdot, serta authority. Seorang pembicara perlu memilih kata-kata yang tepat dan menggunakan gaya bahasa yang sesuai dengan audiens dan topik. Penggunaan metafora, analogi, dan cerita dapat membuat penyampaian lebih menarik dan mudah dipahami. Modulasi suara, intonasi, dan penekanan pada kata-kata tertentu dapat menambahkan nuansa emosional dan membantu menekankan poin penting. Gerakan tubuh, ekspresi wajah, dan kontak mata yang efektif memainkan peran penting dalam menarik perhatian dan menjaga keterlibatan audiens. Pembicara ulung juga menggunakan analogi untuk mempercepat proses penyederhanaan pencapaian persepsi atau makna. Serta ia juga perlu menunjukkan kapabilitas, pencapaian, dan “you are the role model”.

Seminar Akademik ini pun disambut antusias oleh para peserta. mereka silih berganti memanfaatkan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan seputar public speaking kepada pembicara utama yang masih sangat muda itu. Responnya yang sangat terbuka, semakin menarik minat peserta.(RA)