Tangerang Selatan, 9 September 2024 – Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Terbuka (UT) sukses menyelenggarakan kegiatan Visiting Lecture dengan tema SULAM in Malaysia, Kampus Merdeka in Indonesia: From Planning to Implementation and Collaboration. Kegiatan ini berlangsung secara hybrid, dengan 330 peserta yang hadir baik secara luring di Gedung Kualitas UT maupun daring melalui platform Zoom dan YouTube UT TV. Antusiasme dari berbagai kalangan pendidikan, baik mahasiswa, guru, maupun dosen terlihat dalam jumlah peserta yang hadir. Kegiatan ini menyoroti pentingnya kolaborasi lintas negara sebagai bagian dari pengembangan pendidikan global yang berkelanjutan, terutama dalam bidang akademik.
Kegiatan dimulai tepat pada Pikul 14.00 WIB dengan sambutan oleh Dekan FKIP UT, Prof. Dr. Ucu Rahayu, M.Sc. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya kolaborasi internasional dalam dunia pendidikan untuk menghadapi tantangan global di era digital ini. Beliau juga menyampaikan bahwa program SULAM (Service-Learning Malaysia) di Malaysia dan Kampus Merdeka di Indonesia adalah inisiatif penting dalam dunia pendidikan tinggi yang mendorong integrasi antara dunia akademis dan praktik di lapangan. Beliau menambahkan “Visiting Lecture merupakan bagian dari kerja sama yang lebih luas antara FKIP Universitas Terbuka dan UPSI. Saya berharap, melalui acara ini, kita dapat mempererat hubungan akademik dan meningkatkan produktivitas dalam bidang pendidikan, yang pada akhirnya akan memberikan kontribusi yang signifikan bagi kemajuan dunia Pendidikan.” ucap dekan FKIP-UT dalam sambutannya.
Sebagai pemateri, Dr. Mohd Haniff Mohd Tahir dari Sultan Idris Education University (UPSI) Malaysia, memaparkan pengalamannya dalam mengimplementasikan program SULAM di Malaysia. Dr. Haniff menjelaskan bagaimana program SULAM telah menjadi landasan penting dalam memperkuat keterkaitan antara pendidikan tinggi dan masyarakat. Serupa dengan program Kampus Merdeka di Indonesia, SULAM (Service Learning Malaysia) juga merupakan program yang menenkankan pengalaman pendidikan berbasis mata kuliah yang memiliki kredit, dimana mahasiswa berpartisipasi dalam kegiatan layanan terstruktur dalam masyarakat dan merefleksikannya dengan menghubungkan pada hasil pembelajaran yang diinginkan. Melalui program ini, mahasiswa memperdalam pemahaman terhadap materi kuliah, memperluas apresiasi terhadap disiplin ilmu, serta meningkatkan kesadaran akan nilai-nilai pribadi dan tanggung jawab sosial. Beliau juga menambahkan “Program ini memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk terjun langsung dalam masyarakat, sejalan dengan konsep pembelajaran abad 21 yang menekankan pada keterampilan softskills, kolaborasi, dan berpikir kritis sehingga memungkinkan mahasiswa untuk terlibat langsung dalam proyek-proyek nyata yang bersifat sosial. Dan menurut saya, SULAM telah terbukti efektif dalam mempersiapkan mahasiswa menjadi lulusan yang siap menghadapi tantangan dunia kerja sekaligus berkontribusi kepada masyarakat.” ujar beliau dalam pemaparannya.
Setelah pemaparan materi, sesi tanya jawab (diskusi) berlangsung hangat dengan dipandu oleh moderator Dr. Juli Firmansyah, M.Pd., dan MC Rika Aprianti, M.Pd., yang memastikan jalannya acara berlangsung interaktif dan dinamis. Sesi diskusi menjadi momen penting di mana para peserta baik yang hadir secara luring maupun daring aktif mengajukan pertanyaan dan berbagi pandangan tentang potensi kolaborasi akademik lebih lanjut. Salah satu fokus diskusi adalah bagaimana program Kampus Merdeka di Indonesia dapat terintegrasi dengan pendekatan SULAM di Malaysia untuk menciptakan pengalaman lintas batas bagi mahasiswa kedua negara. Hasil diskusi ini membuka wawasan para peserta tentang berbagai tantangan dan peluang dalam penerapan konsep pembelajaran berbasis proyek di berbagai institusi pendidikan tinggi. Dr. Haniff dan pihak FKIP UT juga berharap bahwa kolaborasi ini akan terus berlanjut, tidak hanya dalam bentuk seminar atau diskusi, tetapi juga dalam bentuk proyek nyata yang melibatkan mahasiswa atau dosen kedua negara.
Acara ini diakhiri pada pukul 16.00 WIB dengan kesimpulan bahwa program Kampus Merdeka di Indonesia dan SULAM di Malaysia memiliki visi yang sejalan dalam membangun generasi yang unggul dan berdaya saing global, dimana pendekatan akademik tidak hanya memperkaya mahasiswa secara intelektual, tetapi juga memberikan dampak nyata bagi masyarakat. Ke depannya, diharapkan adanya kerjasama yang lebih erat antara UT dan UPSI, serta pengembangan program-program bersama yang bisa bermanfaat untuk kedua negara dalam lingkup pendidikan tinggi.
Dengan suksesnya penyelenggaraan Visiting Lecture ini, FKIP UT semakin memperkokoh perannya sebagai institusi pendidikan yang terbuka terhadap inovasi, kolaborasi internasional, dan pemberdayaan mahasiswa melalui pembelajaran berbasis proyek.