Tangerang Selatan, 25 Agustus 2025
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Terbuka menggelar kegiatan Studium Generale bertajuk “Unplugged Computational Thinking Meets Coloring Books: Learning Without Screens” pada Senin, 25 Agustus 2025. Acara ini diselenggarakan secara hybrid di Auditorium FST FKIP Universitas Terbuka dan juga diikuti oleh peserta secara daring.
Acara dibuka dengan sambutan dari Dekan FKIP UT, Prof. Dr. Ucu Rahayu, M.Sc., dan Direktur SEAMOLEC, Cahya Kusuma Ratih, S.S.T., M.T. Keduanya menekankan pentingnya inovasi dalam pembelajaran abad 21 yang dapat menjembatani keterbatasan akses teknologi di sekolah dasar, sekaligus menumbuhkan kreativitas siswa sejak dini.
Sesi utama menghadirkan Prof. Roberto Araya, Ph.D., Profesor dari Institute of Education, University of Chile, sebagai narasumber utama. Dalam paparannya, Prof. Araya menyampaikan bahwa kemampuan siswa dalam bernalar serta merancang instruksi untuk komputer merupakan inti dari computational thinking. Oleh karena itu, coloring activity sebaiknya dipandang bukan sekadar kegiatan estetis, melainkan sebagai sarana untuk menelusuri alur berpikir komputasi siswa.
“The power of coloring makes a complex idea simpler.” –
Prof. Roberto Araya
Lebih lanjut, Prof. Araya menjelaskan bahwa hasil coloring activity siswa dapat menjadi representasi visual dari logika, struktur, dan strategi berpikir mereka. Melalui aktivitas ini, guru dapat mengamati bagaimana siswa melakukan dekomposisi masalah, mengenali pola, melakukan abstraksi, hingga menyusun algoritma sederhana.
Sebagai best practices, Prof. Araya juga memaparkan bahwa coloring books yang ia kembangkan telah diujicobakan di berbagai negara, mulai dari Jepang, Indonesia, Thailand, hingga negara lain, dengan berkolaborasi bersama SEAMOLEC. Hasilnya menunjukkan bahwa coloring activity bukan hanya bersifat estetis, tetapi juga medium belajar yang mampu melampaui batas ruang kelas dan perangkat digital.
Acara ditutup dengan sesi diskusi interaktif antara peserta dan narasumber, yang memperlihatkan antusiasme tinggi baik dari peserta luring maupun daring. Diskusi ini membuka peluang untuk kolaborasi riset lebih lanjut terkait unplugged computational thinking serta pengembangan media belajar sederhana yang inklusif untuk sekolah dasar di Indonesia.