Tangerang Selatan, 6 Agustus 2025 – Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) yang dipimpin oleh Indri Annisa bersama dosen dari Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Terbuka, berhasil melaksanakan program Pemanfaatan Waste Station Rekosistem di Perumahan Greenland RT 4/8, Kabupaten Bogor. Program ini bertujuan meningkatkan kesadaran dan keterampilan warga dalam mengelola sampah rumah tangga secara bijak, mulai dari pemilahan, pengemasan, hingga pengiriman ke fasilitas daur ulang sebagai langkah nyata mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs).
Latar belakang program ini berangkat dari permasalahan umum di lingkungan perumahan, yaitu penumpukan sampah campuran organik dan anorganik yang berpotensi mencemari lingkungan dan memicu masalah kesehatan. Melalui konsep Waste Station Rekosistem, warga didorong untuk melakukan pemilahan sampah sejak dari rumah, mengemas sesuai jenisnya, dan menyalurkannya ke fasilitas pengolahan yang tepat, sehingga dapat mengurangi volume sampah yang berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Rangkaian kegiatan dimulai dengan Sosialisasi Pertama pada 8 Maret 2025 di Genus Coffee yang dihadiri oleh 40 peserta. Dalam kesempatan ini, tim PkM memperkenalkan konsep Waste Station Rekosistem, manfaat pemilahan sampah, dan alur pengelolaan sampah terpadu. Untuk memudahkan implementasi, warga menerima perlengkapan seperti tong sampah kecil dan besar, plastik sampah, dan sarung tangan.
Sosialisasi Kedua dilaksanakan pada 2 Mei 2025 di Pendopo RT 4/8, bersamaan dengan Forum Group Discussion (FGD) yang melibatkan pengurus RT dan satgas kebersihan. FGD ini bertujuan untuk menyamakan persepsi sekaligus menyusun langkah teknis sebelum penerapan sistem pengelolaan sampah secara rutin.
Mulai 17 Mei hingga 9 Agustus 2025, tim PkM bersama warga melaksanakan 12 kali kegiatan rutin setiap Sabtu. Aktivitas meliputi pengumpulan, pemilahan sampah anorganik berdasarkan jenis (plastik dan kertas), pengemasan, dan pengiriman ke bank sampah terdekat. Puncak kegiatan berlangsung pada 8 Agustus 2025, ketika tim dosen bersama warga mengirimkan sampah yang telah dipilah dan dikemas ke Waste Station Rekosistem di Supermarket Hero, Lebak Bulus, Jakarta.
Ketua tim, Indri Annisa, menyampaikan bahwa keberhasilan program ini tidak lepas dari partisipasi aktif warga dan dukungan penuh perangkat RT.
“Kami berharap kegiatan ini menjadi langkah awal menuju lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan berkelanjutan. Jika masyarakat konsisten, model ini dapat diadopsi di perumahan lain,” ujarnya.
Program Pemanfaatan Waste Station Rekosistem tidak hanya fokus pada aspek teknis pengelolaan sampah, tetapi juga membangun kesadaran kolektif bahwa setiap individu memiliki peran strategis dalam menciptakan lingkungan yang lestari.
Kegiatan ini memiliki kontribusi langsung terhadap beberapa tujuan SDGs:
- SDG 11 – Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan: Mengurangi timbunan sampah di lingkungan perumahan dan mendorong pengelolaan berbasis komunitas yang tertib dan berkelanjutan.
- SDG 12 – Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab: Mengedukasi warga untuk menerapkan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle) sehingga limbah dapat dimanfaatkan kembali.
- SDG 13 – Penanganan Perubahan Iklim: Mengurangi potensi emisi gas rumah kaca dari sampah organik yang membusuk di TPA melalui pemilahan dan pengolahan yang tepat.
Melalui sinergi antara warga, perangkat RT, dan perguruan tinggi, program ini diharapkan dapat menjadi model percontohan yang direplikasi di wilayah lain, demi mewujudkan lingkungan yang bersih, sehat, dan berkelanjutan.