TANGERANG SELATAN– Seminar Akademik yang diadakan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Terbuka (FKIP UT) seri 9 yang ke pada Rabu 2 Juli 2025, telah terlaksana dengan baik, dan lancar. Para peserta seminar bukan hanya berasal dari dosen-dosen di lingkungan FKIP UT Pusat, tapi juga Para Dosen yang ada di seluruh Kantor UT di Indonesia. Selain itu tak ketinggalan pula para mahasiswa FKIP UT pun turut menyimak acara ini.
Judul yang diangkat pada Seminar Akademik FKIP Seri 9 ini cukup menarik yaitu tentang nilai-nilai Pendidikan Multikultural pada Penokohan Novel Negeri 5 Menara”. Seminar dilaksanakan secara daring (dalam jaringan) ini disiarkan melalui oleh peserta Live Youtube Universitas Terbuka TV.
“Seminar akademik FKIP UT merupakan salah satu kegiatan seminar rutin FKIP UT. Seminar akademik yang bertujuan untuk meningkatkan suasana akademik bagi mahasiswa dan dosen di FKIP UT. Seminar akademik FKIP UT kali ini menghadirkan narasumber utama yang akan memaparkan materi keilmuan di bidang Bahasa dan Sastra Indonesia.
Acara Seminar Akademik FKIP UT Seri 9 ini dibuka oleh Dekan FKIP UT, Prof. Dr. Ucu Rahayu, M.Sc. Sambutan Dekan FKIP UT ini menyatakan bahwa dengan adanya seminar akademik dapat memberikan semangat melahirkan karya-karya akademik yang berkualitas demi kemajuan insan akademik nantinya. Alah satu karya-karya tersebut adalah karya sastra. Karya sastra memberikan sumbangan serta dukungannya pada kemajuan ilmu pengetahuan. Semoga dari paparan narasumber pada seminar akademik ini memberikan wawasan tentang sastra bagi para insan pendidik dan para pembelajar. Ilmu sastra dapat memberikan nuansa yang menginspirasi bagi bidang ilmu yang lain. Apalagi bentuk-bentuk karya sastra yang diantaranya adalah novel yang pada saat ini menjadi kajian dalam seminar ini. Novel sebagai karya sastra merupakan media penyampai pesan dan nilai-nilai kehidupan. Salah satunya adalah nilai-nilai pendidikan multikultural.
Karya sastra memberikan nilai-nilai yang bisa menjadi perubahan yang baik bagi kehidupan masyarakat. Selain itu, banyak unsur dan nilai yang bisa dieksplorasi untuk kemudian dijadikan teladan. Hal ini dapat menjadi aset penting dalam membangun karakter anak bangsa, melalui pendidikan di sekolah, yang tercakup dalam pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia. Untuk mencapai hal tersebut, sumbangan karya sastra dalam membangun karakter insan Indonesia sangat diharapkanuntuk memberikan pengaruh yang signifikan. Demikian Dekan FKIP UT memberikan sambutan sekaligus membuka kegiatan ini.
Seminar Akademik FKIP UT Seri 9 ini menghadirkan narasumber yang merupakan dosen dari Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP UT yaitu Dr. Arini Noor Izzati, M.Pd. Adapun moderator pada seminar ini adalah Dr. Juli Firmansyah, M.Pd. Dosen Pendidikan Fisika FKIP UT. Pemaparan dari Dr. Arini Noor Izzati, M.Pd., tentang Nilai-nilai Pendidikan Multikultural pada Penokohan Novel 5 Menara karya Ahmad Fuadi ini memberikan wawasan pada kita bahwa novel ini menggambarkan nilai pendidikan multikultural yang tidak hanya terkait pada keragaman etnis, bahasa, ataupun budaya dan sosial saja, akan tetapi juga menyuguhkan hubungan budaya yang ada pada diri para tokoh dengan dirinya sendiri, Tuhan, alam, dan sesama manusia. Penokohan pada novel ini yang dikaji dengan pendekatan struktural pada karya sastra menunjukkan bahwa tokoh Alif dengan latar budaya Minang, Said Jufri dengan latar budaya Arab keturunan dari Surabaya, Dulmajid dengan latar budaya Madura, Atang dengan latar budaya Sunda, Raja Lubis dengan latar budaya Batak, dan Baso Salahudin dengan latar budaya Makasar memberi warna tersendiri pada novel ini. Cerita tersebut menyajikan cerita tentang proses pendidikan di pesantren dengan keragaman suku dan budaya dari peserta didik. Namun, penyelenggaraan pendidikan yang terjadi tetap berjalan dengan keadilan dan kesetaraan yang sama sesama peserta didik, serta tidak terjadi diskriminasi. Dari kisah yang digambarkan oleh para tokoh dengan berbagai karakternya dalam novel tersebut memberikan arti yang dalam terkait dengan permasalahan keragaman budaya. Apalagi, saat ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah berdampak pada berbagai perubahan kehidupan masyarakat di Indonesia, termasuk pada konsep penyelenggaraan pendidikan. Keragaman budaya sampai saat ini masih menjadi fenomena menarik untuk dikaji melalui berbagai perspektif. Apalagi Indonesia sebagai negara yang memiliki keragaman budaya, suku dan bahasa tentunya telah menciptakan suasana pendidikan yang multikultural, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Negeri 5 Menara karya A. Fuadi merupakan salah satu contoh novel Indonesia yang sangat menginspirasi. Novel ini selain best seller juga mendapatkan penghargaan seperti, Anugerah Pembaca Indonesia 2010: Fiksi Terfavorit, Nominasi Khatulistiwa Literary Award 2010, dan Penerbitan dalam Bahasa Melayu oleh PTS Litera (Malaysia).