Lahad Datu, 13 Juni 2024 – Para dosen Universitas Terbuka (UT) melakukan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Internasional di kawasan Community Learning Center Felda Global Ventures (CLC FGV) Sahabat, Lahad Datu, Sabah, Malaysia dengan judul “Empowering Teachers on the Indonesia-Malaysia Border as Volunteers to Prevent Violence against Children and Women”.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kapasitas guru-guru dalam mencegah kekerasan terhadap anak dan perempuan. Tim PkM UT pada program ini melibatkan dosen pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) dan Fakultas Hukum, Ilmu Sosial, dan Ilmu Politik (FHISIP), yaitu Erna Risnawati, M.Si., Dr. Mani Festati Broto, M.Ed., Siti Utami Dewi Ningrum, S.S., M.A., dan Muktia Pramitasari, M.Pd. Mahasiswa UT luar negeri di Malaysia yang menjadi bagian layanan UT Tarakan ini juga terlibat aktif dalam persiapan dan pelaksanaan kegiatan PkM Internasional ini.
Pelaksanaan PkM internasional tahun 2024 ini merupakan bentuk implementasi dari memorandum of Agreement (MoA) yang ditandatangani pada 4 Juni 2024 antara UT dengan Sekolah Indonesia Kota Kinabalu (SIKK) Malaysia dalam bidang Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat. Perjanjian ini menjadi landasan penting bagi inisiatif bersama untuk memberdayakan guru-guru yang mengabdi kepada masyarakat di Malaysia. Adapun pelaksanaan PkM didukung oleh Dana Abadi Perguruan Tinggi (DAPT) melalui Program Enhancing Quality Education for International University Recognition (EQUITY).
Melalui program PkM Internasional Tahun 2024 ini, guru-guru di CLC FGV Sahabat mendapatkan pemahaman tentang berbagai bentuk kekerasan yang mungkin terjadi di lingkungan pendidikan dan masyarakat, serta strategi efektif untuk mencegah dan menangani kasus-kasus tersebut. Dalam sesi diskusi, dapat terlihat bahwa kegiatan ini berhasil meningkatkan kesadaran para guru mengenai pentingnya peran mereka dalam menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi anak-anak dan perempuan.
Dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dari program ini, diharapkan para guru dapat menjadi agen perubahan yang mampu mencegah dan menangani kekerasan secara proaktif di komunitas mereka. Disediakan pula “Pojok Baca” yang berisi buku-buku dan fasilitas baca bagi siswa maupun guru untuk memperdalam pemahaman mereka tentang pencegahan kekerasan terhadap anak dan perempuan.
Kolaborasi ini mencerminkan komitmen kedua institusi dalam mendukung pendidikan yang inklusif dan ramah anak, serta berkontribusi pada upaya global untuk mengakhiri kekerasan terhadap anak dan perempuan. Keberhasilan program ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi inisiatif serupa di wilayah perbatasan lainnya, memperkuat kerja sama antara lembaga pendidikan di Indonesia dan Malaysia demi terciptanya masa depan yang lebih aman dan sejahtera bagi generasi mendatang.
Oleh: Siti Utami Dewi Ningrum, S.S., M.A. (Dosen PPKn FKIP Universitas Terbuka)