LAMDIK Melakukan Asesmen Lapangan terhadap Program Studi Pendidikan Fisika FKIP-UT dalam Upaya Penguatan Mutu Pendidikan

Tangerang Selatan, 26 – 27 November 2025 – Asesmen Lapangan Luring (ALL) oleh Lembaga Akreditasi Mandiri Kependidikan (Lamdik) untuk Program Studi Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Terbuka (FKIP UT) berlangsung selama dua hari di Kampus UT Pusat. Kegiatan ini merupakan bagian penting dari proses penjaminan mutu eksternal yang bertujuan mengevaluasi kesesuaian standar akademik, manajemen pembelajaran, dan layanan pendidikan dengan ketentuan akreditasi nasional. Dua asesor dihadirkan dalam kegiatan ini, yaitu Prof. Sukarmin, S.Pd., M.Si., Ph.D. dari Universitas Sebelas Maret dan Prof. Dr. Winny Liliawati, S.Pd., M.Si. dari Universitas Pendidikan Indonesia, yang masing-masing memiliki rekam jejak panjang dalam pengembangan pendidikan fisika dan penjaminan mutu perguruan tinggi.

Kegiatan dibuka secara resmi oleh Rektor Universitas Terbuka, Prof. Dr. Ali Muktiyanto, S.E., M.Si., dan dihadiri oleh Prof. Rahmat Budiman, S.S., M.Hum., Ph.D. (Wakil Rektor Bidang Akademik), Prof. Paken Pandiangan, S.Si., M.Si. (Wakil Rektor Bidang Sistem Informasi dan Kemahasiswaan), Dr. Hendrian, S.E., M.Si. (Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi, Kerja Sama, dan Bisnis), Prof. Dr. Ucu Rahayu, M.Sc. (Dekan FKIP UT), Direktur UT Daerah, para Kepala Unit strategis lainnya, serta staf di lingkungan UT. Dalam sambutannya, Rektor menegaskan komitmen UT terhadap penyelenggaraan pendidikan jarak jauh yang berkualitas. Beliau menyampaikan, “UT selalu berupaya menjaga mutu dalam setiap lini penyelenggaraan akademik. Kami menyambut baik asesmen ini sebagai bagian dari proses penjaminan mutu yang transparan dan objektif.” Pernyataan tersebut sekaligus menegaskan bahwa evaluasi eksternal merupakan bagian penting dari budaya mutu UT yang telah berjalan dan terus diperkuat dari waktu ke waktu.

Usai pembukaan, kedua asesor memberikan arahan mengenai fokus dan mekanisme asesmen. Prof. Sukarmin menjelaskan bahwa asesmen tidak hanya berorientasi pada pemeriksaan dokumen, melainkan pada verifikasi implementasi di lapangan. Ia menuturkan, “Kami ingin melihat bagaimana standar mutu benar-benar dijalankan, khususnya dalam konteks pendidikan jarak jauh yang dijalankan UT. Karena ini merupakan kali pertama kami melakukan asesmen pada sistem pembelajaran jarak jauh (PJJ)”. Hal ini mencerminkan pentingnya konsistensi antara perencanaan, kebijakan, dan praktik akademik di tingkat program studi. Sementara itu, Prof. Winny Liliawati menyoroti pentingnya unsur pemangku kepentingan dalam penilaian mutu. Beliau menyampaikan, “Kesan dan pengalaman mahasiswa, alumni, dan stakeholder sangat penting dalam menilai keberlanjutan dan relevansi program studi.” Pernyataan ini menegaskan bahwa mutu tidak hanya dilihat dari dokumen administratif, tetapi juga dari persepsi dan dampak lulusan di masyarakat.

Pada sesi berikutnya, asesor melakukan konfirmasi terhadap data unit pengelolah program studi (UPPS) & program studi (PS) bersama pimpinan FKIP,program studi, tim akreditasi, serta tim penjaminan mutu ditingkat fakultas (GPMF) dan universitas (KPM). Pembahasan berlangsung mendalam, meliputi struktur kurikulum, pembelajaran berbasis PTTJJ, sistem asesmen mahasiswa, keterlibatan dosen dalam tridharma, hingga keberlanjutan program studi di masa depan. Selain itu, aspek penjaminan mutu internal, inovasi pembelajaran, serta strategi peningkatan layanan mahasiswa turut menjadi perhatian khusus. Tim asesor juga menelaah luaran akademik dosen dan mahasiswa, termasuk publikasi ilmiah, HKI, kegiatan mahasiswa, serta kerja sama eksternal.

Selanjutnya, tim asesor melakukan serangkaian wawancara untuk memperoleh gambaran komprehensif mengenai pengalaman para pemangku kepentingan. Sesi wawancara mahasiswa menggali pengalaman belajar secara daring, pemanfaatan LMS, interaksi dengan tutor, serta kepuasan terhadap layanan administrasi akademik. Wawancara dengan dosen dan tenaga kependidikan berfokus pada pelaksanaan Tri Dharma, pengelolaan pembelajaran, fasilitas pendukung, serta efektivitas sistem penjaminan mutu internal. Para tutor juga memberikan masukan terkait dinamika tutorial, strategi pendampingan mahasiswa, dan tantangan dalam implementasi pembelajaran jarak jauh. Selain itu, pengembang bahan ajar menjelaskan proses penyusunan konten, pembaruan materi, serta upaya menjaga kesesuaian dengan capaian pembelajaran. Wawancara alumni memberikan perspektif mengenai relevansi kompetensi lulusan di dunia kerja, sedangkan wawancara stakeholder mengonfirmasi kesiapan dan kontribusi lulusan UT dalam lingkungan profesional. Informasi dari seluruh sesi ini menjadi indikator penting dalam menilai kualitas program studi dan dampaknya terhadap pengembangan SDM di sektor pendidikan maupun industri.

Pada hari pertama, asesor juga melakukan kunjungan lapangan ke sejumlah unit pendukung utama Universitas Terbuka, seperti Pusat Produksi Bahan Ajar Multimedia (P2BAM) yang menangani pengembangan bahan ajar multimodal, Direktorat Sistem Informasi (DSI) yang bertanggung jawab atas infrastruktur teknologi pembelajaran, Pusat Layanan Bahan Ajar (PUSLABA), serta unit-unit strategis lain yang memastikan keberlangsungan model pembelajaran jarak jauh UT. Melalui kunjungan ini, asesor mendapatkan gambaran langsung tentang bagaimana UT mengintegrasikan teknologi informasi, produksi konten pembelajaran, dan manajemen akademik untuk mendukung kegiatan belajar mahasiswa di seluruh Indonesia.

Memasuki hari kedua, kegiatan difokuskan pada perumusan dan penyempurnaan berita acara asesmen serta surat pernyataan yang memuat rangkuman temuan, klarifikasi, kekuatan program studi, serta rekomendasi perbaikan. Proses penyusunan dilakukan secara kolaboratif antara asesor dan pimpinan UPPS/PS untuk memastikan seluruh aspek telah terverifikasi dengan baik. Tahap ini menjadi bagian krusial, karena dokumentasi resmi inilah yang akan menjadi dasar evaluasi akhir dalam proses akreditasi Lamdik.

Rangkaian kegiatan kemudian ditutup secara resmi oleh Rektor UT, yang kembali menyampaikan apresiasi atas kinerja tim asesor. Dalam sambutan penutupnya, beliau menyampaikan, “Kami sangat menghargai seluruh masukan yang diberikan. Asesmen ini bukan sekadar proses administratif, tetapi kesempatan bagi kami untuk terus memperbaiki diri dan memperkuat tata kelola akademik.” Penutupan ini menegaskan komitmen UT untuk terus bergerak dalam kerangka peningkatan mutu berkelanjutan dan penerapan praktik terbaik dalam penyelenggaraan pendidikan jarak jauh.

Secara keseluruhan, kegiatan Asesmen Lapangan Luring Lamdik untuk Program Studi Pendidikan Fisika FKIP UT berjalan lancar, produktif, dan informatif. Hasil asesmen diharapkan dapat menjadi pijakan strategis untuk memperkuat kualitas penyelenggaraan pendidikan, meningkatkan daya saing lulusan, serta memastikan keberlanjutan mutu akademik di lingkungan Universitas Terbuka pada masa mendatang.