Banda Aceh, 18 – 19 Juli 2024 – Dr. Juli Firmansyah, M.Pd., salah satu Peneliti Muda Universitas Terbuka yang berhasil memperolah Hibah Penelitian Terapan Bima Kemendikbudristek Tahun 2024 telah melakukan kegiatan FGD (Forum Group Discussion) sebagai langkah awal dalam penelitian kolaborasi bertajuk “Praktikum Smart Hypro Lab“. Penelitian ini merupakan kolaborasi antara Universitas Terbuka dengan Perguruan Tinggi ternama di Indonesia, diantaranya Universitas Samudera dan Universitas Serambi Mekkah, yang juga dalam kegitannya melibatkan kontribusi mahasiswa dari UT dan Kampus mitra. Saat ini Pendidikan Tinggi di Indonesia sedang mengalami transformasi signifikan, terutama dalam pelaksanaan kegiatan praktikum. Dan FGD ini akan membahas pengembangan sebuah sistem praktikum inovatif yang disebut Hybrid Inquiri Project Lab atau Hypro Lab.
Menurut Munawir, ST. MT., dengan kehadiran semua pihak yang berkepentingan (tim peneliti, pakar IT, dan praktisi industri) diskusi ini berlangsung produktif dan menghasilkan beberapa konsensus penting tentang bagaimana membangun sebuah sistem praktikum hybrid yang memungkinkan kolaborasi virtual sekaligus mempertahankan unsur praktik langsung di lapangan. FGD ini dimotori oleh Peneliti dari Universitas Terbuka, Dr. Juli Firmansyah, M.Pd. dan melibatkan dukungan Mitra dari Universitas Samudra, yang diwakili oleh Dr. Hendri Saputra, M.Pd. Kegiatan FGD menghadirkan tiga narasumber dari latar belakang berbeda, yaitu Dr. Jalaludin, M.Pd (Anggota Majelis Pendidikan Aceh), Dr. Ibrahim, M.Pd. (Pakar Asesmen Digital), dan Azwir, M.Pd (Akademisi).
Menurut Dr. Jalaludin, M.Pd., kemampuan berkolaborasi dan sikap adaptif sangat diperlukan pada era digital saat ini. Tanpa sikap yang konstruktif dari semua pihak, praktikum virtual tidak akan berjalan dengan optimal. Azwir, M.Pd. juga menegaskan bahwa literasi digital menjadi kebutuhan utama dalam pelaksanaan Hypro Lab. Dengan literasi digital yang memadai, semua pihak dapat memanfaatkan teknologi yang ada secara optimal, baik untuk keperluan pembelajaran sinkronus maupun asinkronus. Di sisi lain, tidak dapat dipungkiri bahwa tantangan teknologi seperti jaringan internet yang tidak stabil menjadi salah satu hambatan utama dalam pelaksanaan sistem praktikum hybrid ini. Dan untuk mengatasi masalah tersebut, sistem Hypro Lab didesain khusus agar mampu berfungsi secara offline, tegas Dr. Ibrahim, M.Pd dalam penjelasannya.
Hypro Lab merupakan sistem praktikum hybrid yang dirancang untuk mengakomodasi kolaborasi antar perguruan tinggi. Sistem ini tidak hanya memfasilitasi kegiatan praktikum berbasis proyek, tetapi juga memungkinkan pertukaran pengetahuan antar mahasiswa, dosen, dan perguruan tinggi mitra. Interaksi yang terjadi tidak terbatas pada satu institusi saja, melainkan melibatkan berbagai perguruan tinggi yang berkolaborasi dalam jaringan yang lebih luas. Konsep ini sangat sesuai dengan modus pembelajaran pada Perguruan Tinggi yang menerapkan sistem Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), seperti Universitas Terbuka.
Output dari pelaksanaan praktikum Hypro Lab berupa proyek terapan yang merupakan implementasi dari konsep-konsep yang telah dipelajari selama praktikum. Proyek ini tidak hanya dirancang untuk menguji pemahaman mahasiswa terhadap materi yang telah dipelajari, tetapi juga untuk mengasah keterampilan berpikir kritis, kemampuan analisis, dan kreativitas mereka dalam menyelesaikan masalah. Outcome dari praktikum ini adalah peningkatan keterampilan berpikir kritis dan pemahaman konsep secara mendalam. Selain itu, Hypro Lab memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk melakukan aktivitas belajar di luar program studi mereka (IKU 2 PT). Hal ini memungkinkan mereka untuk mendapatkan perspektif yang lebih luas dan memahami aplikasi ilmu yang lebih beragam. Bagi dosen, sistem ini membuka peluang kolaborasi antar perguruan tinggi (IKU 7 PT), yang dapat mendorong pertukaran pengetahuan dan praktik terbaik dalam pembelajaran.
Pada akhir FGD, Ketua peneliti Dr. Juli Firmansyah, M.Pd. menegaskan bahwa Inovasi Hypro Lab diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi kualitas pendidikan tinggi di Indonesia. Dengan mendorong kolaborasi antar perguruan tinggi, pertukaran pengetahuan yang lebih luas, dan peningkatan keterampilan digital, sistem ini diharapkan mampu mempersiapkan mahasiswa dan dosen untuk menghadapi tantangan dunia pendidikan yang semakin kompleks di era digital. Dengan dedikasi dan komitmen dari semua pihak yang terlibat, Hypro Lab diharapkan menjadi langkah maju dalam upaya transformasi pendidikan tinggi di Indonesia, sehingga mampu menghasilkan lulusan yang lebih siap untuk bersaing di tingkat global.